PT Anabatic Technologies Tbk (IDX: ATIC) percaya bahwa tanggung jawab sosial (CSR) lebih dari sekadar komitmen dan merupakan bagian dari identitas serta misi perusahaan. Karena itu, Anabatic Technologies berusaha menciptakan dampak yang bermakna dan berkelanjutan di masyarakat.
Kali ini, berkolaborasi dengan The Able Art, perusahaan menampilkan karya luar biasa dari Sadikin Pard untuk mendorong inklusi, pemberdayaan, dan nilai sosial melalui seni.
Dalam karya terbarunya yang kini dipamerkan di Anabatic Technologies Head Office, Sadikin sukses menggambarkan arah bisnis perusahaan di tahun 2024 lewat lukisan bertajuk “To The New Horizon”. Lukisan ini merepresentasikan arah bisnis perusahaan yaitu melangkah bersama menuju cakrawala yang baru.
Sadikin menginterpretasikan cakrawala baru tersebut menjadi sebuah pemandangan matahari terbit yang mempesona di Gunung Bromo. Hal ini bukan tanpa alasan karena keindahan alam Gunung Bromo, utamanya ketika matahari terbit merupakan salah satu yang paling indah di Indonesia dan sudah diakui banyak orang.
Sadikin sendiri merupakan pelukis yang terlahir tanpa lengan. Kendati demikian, ia telah membuktikan bahwa dirinya mampu menghadapi tantangan fisik untuk menjadi seorang seniman yang diakui. Ia menggunakan kakinya untuk menciptakan lukisan yang hidup dan dinamis. Lewat sapuan kuas yang unik dan warna-warna yang hidup, Sadikin tidak hanya menampilkan bakat yang luar biasa tetapi juga menginspirasi banyak orang.
Sadikin adalah salah satu dari sembilan orang Indonesia yang terdaftar di Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA). Anabatic Technologies terhubung dengan Sadikin melalui kolaborasi bersama The Able Art, sebuah perusahaan sosial yang mengubah lukisan-lukisan seniman penyandang disabilitas menjadi produk yang modis dan fungsional.
Misi The Able Art sangat selaras dengan tujuan CSR Anabatic Technologies untuk memberikan dampak positif pada masyarakat luas. Salah satu caranya dengan menyediakan wadah bagi para seniman difabel untuk terus produktif dan berkarya sembari mempromosikan inklusi sosial.
Sebagian dari hasil kolaborasi ini disalurkan kepada komunitas Cahaya Hati di Bali. Komunitas ini hadir memberikan bantuan kepada para difabel dan lansia kurang mampu. Dengan penyaluran bantuan ini, harapannya kami juga turut berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Bukan Kolaborasi Pertama
Kolaborasi yang terjalin antara Anabatic Technologies dengan The Able Art dan Sadikin merupakan wujud dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Dan kolaborasi ini bukan pertama kali terjadi.
Sebelumnya, pada tahun 2018, Anabatic Technologies dan Sadikin berkolaborasi untuk menghasilkan lukisan yang menakjubkan dari Candi Borobudur yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Karya ini menggambarkan perpaduan antara warisan budaya Indonesia yang kaya dengan aspirasi global perusahaan.
Hal tersebut tampak dari kehadiran bola dunia yang terdapat dalam lukisan, mengilustrasikan arah bisnis Anabatic Technologies kala itu yakni berkembang sebagai perusahaan Indonesia yang terkemuka di panggung dunia.
Anabatic Technologies memahami bahwa peran perusahaan tidak hanya berbisnis. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Inisiatif yang kami hadirkan bersama The Able Art menunjukkan kemitraan untuk menciptakan nilai sosial.
Dengan mengintegrasikan seni ke dalam upaya CSR, kami memupuk budaya inklusi dan pemberdayaan dengan menyoroti kreativitas.
Seiring dengan upaya kami untuk terus mengembangkan inisiatif CSR, kami tetap berkomitmen terhadap kemitraan yang selaras dengan nilai-nilai kami dan mendorong perubahan sosial. Kami berharap dapat menjajaki lebih banyak kesempatan untuk mendukung seniman, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan dampak positif melalui proyek-proyek yang inovatif dan inklusif.